Isi Galeri di Handphone Itu
Umur udah segini, kadang ada hari-hari dimana gak tau mau ngapain, gak tau mau ngobrol apa, sama siapa, gak tau mau makan apa, cuma rasanya kok begini-begini aja, kecenderungan buat senang-senang mulai menurun. Mungkin penyebabnya karena rutinitas sehari-hari bikin jenuh isi kepala, makanya ngerasa butuh sesuatu, api-api yang bisa angetin aku.
Juga, mulai menyadari soal hidup yang mulai abstrak, tapi masih ada rapi-rapinya dibeberapa sudut bagian, setiap selesai satu hal, merasa bingung, akan ada apa lagi ya?, setelah ini apa ya? Dalam sekejap kehilangan banyak perasaan, padahal gak tau juga bagian mana yang hilang.
Terus, cek-cek galeri foto di handphone aku, kerasa banget kalau aku lagi hidup, geser satu-satu fotonya sambil liat tanggal, kapan foto-foto itu diambil, cepat sekali waktu ini berlalunya, mau rasain lagi momen yang itu, yang ini, yang aku mau, tapi udah gak bisa.
Menggulir layar sampai ke atas, sampai ke gambar pertama yang disimpan di handphone itu, tentu isi galeri kita akan lumayan berbeda. Foto pertama yang aku ambil adalah secarik kertas yang ada tulisan tangan beberapa kata sandi penting untuk perangkat, takut lupa. Kedua, ada klip yang rekamin waktu temanku bawain kue dengan lilin menyala, kasih kejutan ulang tahun, yang katanya dia siapin sendiri. Haru-haru itu datang lagi dihati, inget kalau ternyata lama sekali gak tau kabarnya, setelah beberapa waktu gak ketemu, gak ada interaksi, seakan lupa sama semua kebaikannya.
Banyak hal yang bikin tenggorokan tercekat, kepayahan nahan nangis ingat semua-semua yang pernah dilalui, semua yang tumbuh, semua yang berubah, sesuatu yang tadinya ada jadi gak ada dan sebaliknya. Kita semua punya foto-foto kebersamaan dengan banyak orang yang perannya penting buat kita, bentuknya bisa macem-macem, bisa foto keluarga, foto mesra sama pasangan, deretan kumpul bareng teman-teman. Juga, kegiatan-kegiatan yang melekat memorinya, foto atau rekaman yang tangkap kejadian-kejadian seru di masa-masa tertentu.
Belum lagi, perasaan-perasaan gelisah yang muncul tiba-tiba, bawa kita mundur jauh ke waktu yang sudah-sudah. Cuma bisa liatin hal-hal itu membeku jadi gambar, sambil penasaran sama orang-orang yang jadi bagian di galeri. Dia dimana ya, sekarang?, Masih tinggal di Bandung gak, ya temenku yang ini?, Dulu sering banget, jalan-jalan kesini, dan masih banyak lagi. Sebagian orang bisa dengan mudah ditemukan diberbagai saluran media sosial, tau aktifitasnya apa, sudah jadi apa, ringkasan kesehariannya atau sesekali lagi ada di suatu tempat, makan enak dan menikmati hidup mereka, sebagiannya lagi gak diketahui keberadaannya, itu yang sampai sekarang jadi misteri setiap cek-cek galeri. Lumayan kangen sama teman-teman lama, beberapa masih aku ingat banget gimana suaranya, waktu mereka panggil aku, ngobrol sama aku, suara mereka ketika jelasin sesuatu, nyaring ditelinga.
Gak lupa, baca-bacain lagi tangkapan layar yang isinya penuh sama percakapan-percakapan seru, lucu bahkan bukti-bukti transaksi sampai temuan-temuan yang bikin hati bergetar gak karuan. Aku suka liatnya, ingetin aku dimomen-momen yang gak bisa kuat tersimpan di memori kepala, bahas ini, bahas itu, ada yang bikin senyum-senyum sendiri, ada yang ngeselin, nyulut kemarahan atau sumpah serapah yang jahat. Fitur itu jangan sampai hilang dari teknologi handphone, bermanfaat banget soalnya.
Hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahun, isi galeri terus bertambah, penuh isi, temuin maknanya, temuin bedanya. Coba deh, buka-bukain lagi isi galeri di handphone itu, semuanya kerasa sangat bergerak, meski gak seberapa, setidaknya bergerak.
Komentar
Posting Komentar