Jauh-Jauh ke Selatan
Kamu pernah gak sih, punya keinginan dalam pikiran buat pergi ke tempat-tempat yang jauh? Semacam alam, pedesaan, kebun-kebun, yang mana kita bisa lakuin banyak hal, berbaur sama masyarakat, menemukan kepingan kecil yang bikin hati penuh, keluar sebentar dari produktifitas biasanya. Dorongannya bisa dari mana aja, bisa dari film-film yang selesai kamu tonton, terpengaruh orang yang melakukan hal serupa atau bahkan karena adanya khayalan-khayalan seolah kita menjalani dan menikmati hidup dengan damai dan menyenangkan kalau seandainya ada disana, di tempat itu.
Kalau aku, waktu masih anak-anak, umur 8, banyak cari tau tentang desa-desa yang bisa aku singgahi, berandai-andai, beberapa hari ada disana, bangun pagi dengan pemandangan asri, siram-sirami tanaman yang hijau-hijau itu, masak di dapur sederhana dengan peralatan seadanya. Sesekali terlintas, ikutan menanam padi di sawah atau bantu-bantu petani panen hasilnya, rasanya ingin sekali jadiin itu beneran. Tapi susah juga, tempat-tempat itu pasti jauh dari rumah, aksesnya terbatas, dan gak ada koneksi dengan siapapun, lagian anak kecil belum punya kapasitas yang cukup untuk melakukan itu, tapi aku kepengen banget.
Makin tambah umur, makin kepikiran, kalau kegiatan yang ada di kepala aku itu memang gak mudah untuk direalisasikan, jadi aku yaudahin aja, dan lanjutin hari-hariku yang biasa-biasa aja itu. Sampai suatu waktu, sekitar 2 tahun lalu, pas umurku ada di angka 21, gak direncanakan, gak diharapkan, semua yang aku mau beneran kejadian. Tiba-tiba aku ketemu orang di pelosok desa, menemukan pemukiman warga di pesisir laut, melebur dan diterima.
Semua kejadiannya gak disengaja, aku cuma mau berlibur, sehari aja, sebatas segarkan pikiran yang saat itu agak berantakan. Tadinya mau berangkat sendiri, tapi temenku mau ikut, jadi kami berangkat berdua. Begitu sampai, kegiatannya cuma sekedar foto-foto, minum air kelapa langsung dari tempurungnya. Mau pulang sore itu juga, tapi kondisi jalan dan matahari udah hilang cahayanya bikin kami khawatir, kalau kenapa-kenapa di jalan, gimana ya?, kalau ketemu orang jahat, gimana ya? Gitu kira-kira yang ada dipikiran aku dan temanku. Diskusi-diskusi singkat, dengan banyak pertimbangan kami mau bermalam aja disana, mulai cari penginapan yang layak, dari sana lah aku ketemu sama warga sekitar yang baik sekali, ngobrol-ngobrol tentang situasi yang dikhawatirkan tadi, terus kami disambut hangat, diajakin makan bareng keluarganya.
Lucunya, ada segerombolan anak-anak, mereka jahilin aku, terus aku ajakin main, kenalan dan cari jajanan diantar mereka, rame-rame. Aku kaya ketemu sesuatu, dapat perasaan yang dari dulu aku mau.
(Nanti aku lanjutin ceritanya, aku kerja dulu, ada yang penting perlu diurusin)
Komentar
Posting Komentar